Desa RINGIN

RINGIN_Kepala Desa Ringin, Shohibuddin Tamimi berpesan tiga hal kepada para Pengurus RT dan RW seDesa Ringin dalam acara Pelatihan Administrasi Kelembagaan Desa di Balai Desa Ringin, Jumat (21/6). Kades Ringin menyampaikan tiga hal terkait kesehatan, Bantuan sosial (Bansos) dan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dalam kesempatan sambutan yang diberikan oleh panita penyelenggara acara atau pembawa acara.

Kaitannya dalam hal kesehatan, pria berusia 38 tahun tersebut menyebutkan bahwa dirinya bersyukur karena masalah kesehatan utamanya penyakit Demam Berdarah (DB) maupun DBD (Demam Berdarah Dengue) untuk saat ini sudah cukup teratasi dengan baik. “Alhamdulillah berkat kerjasama, kesadaran masyarakat dan dari Puskesmas juga” paparnya dalam sambutan.

Selain masalah DB dan DBD dirinya juga mewanti-wanti untuk masalah penyakit tuberculosis atau yang lebih dikenal sebagai TBC. Kepala Desa Ringin berharap agar masyarakat lebih aktif untuk memeriksakan diri atau orang lain di sekitar lingkungan masing-masing di Puskesmas Kecamatan terdekat. “Bahkan Puskesmas memberikan stimulan atau apresiasi kepada masyarakat yang mau memeriksakan dahaknya ke Puskesmas Pamotan, serius niki mboten guyon lho” terang kades.

Selanjutnya masalah Bansos dalam kaitannya ini adalah Program Keluarga Harapan atau PKH, dirinya menyampaikan jumlah graduasi di Desa Ringin yang terbanyak se-Kecamatan Pamotan. “Ada 54 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang mengundurkan diri dari program tersebut” tambahnya. Dirinya menekankan bahwa sebaiknya memang tidak ada yang menutupi keadaan perekonomian keluarga agar semua bantuan yang ada dari pemerintah sesuai dan tepat sasaran.

Selain itu bahwa sekarang sudah dibentuk satgas bansos dalam mengawal penerimaan bantuan sosial ke warga. Jadi akan ada sanksi tegas dalam upaya menutup-nutupi data kemiskinan atau perkonomian keluarga yang sebenarnya, sebagaimana tercantum dalam Permensos no 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga Harapan.

Pada kesempatan lain, Kepala Desa Ringin berharap agar  Warga Ringin yang termasuk dalam KPM PKH dari keluarga mampu atau yang sudah mampu secara sukarela bersedia untuk mengundurkan diri. “Lebih baik mengundurkan diri secara sukarela daripada jadi temuan satgas bansos kelak” pesannya melalui pesan pribadi.

Mengenai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) RT RW dirinya berpesan agar setelah pelatihan ini diharap agar pengurus bisa lebih berkontribusi dalam membantu menyusun LPJ RT-RW. Dikarenakan hal tersebut dapat membuat laporan desa lebih cepat, baik dan ringan. “Ampun terus mengandalkan terus-terusan, supaya LPJ desa tidak terfokus pada satu-dua orang saja.” harap Tamimi.